Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Evolusi
Disusun
oleh:
Mukhammad
Angga Saputro (4411410004)
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2012
Harimau Bengal
(P. tigris tigris)
|
Harimau atau macan tergolong dalam kerajaan hewan dalam filum chordata (mempunyai
saraf tulang belakang), sub-filum vertebrata
(bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah
panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging (karnivora),
keluarga felidae (kucing), genus panthera, spesies tigris (harimau).
Harimau adalah jenis kucing terbesar dari spesiesnya, lebih besar dari sang
raja hutan singa. Harimau juga adalah kucing tercepat kedua dalam hal berlari, setelah cheetah. Dalam
keseluruhan karnivora, harimau adalah kucing karnivora terbesar dan
karnivora terbesar ketiga keseluruhan, hanya setelah beruang kutub dan beruang coklat.
Harimau biasanya memburu mangsa yang agak besar seperti rusa sambar, kijang, babi, kijang, kancil, tetapi akan memburu hewan kecil seperti landak apabila
mangsa yang agak besar itu tidak ada. Meskipun berasal dari keluarga yang sama,
harimau berbeda dengan kucing biasa yang kecil, harimau sangat suka berenang,
dan pada dasarnya kucing takut dengan air.
Fisik
Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau pada dasarnya mirip dengan
singa ukurannya,
walaupun sedikit lebih berat. Beda subspesies harimau memiliki karakteristik
yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan
320 kg
dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan
betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang masih hidup, Harimau Sumatera adalah yang paling kecil dan Harimau Siberia yang paling besar.
Loreng pada kebanyakan harimau bervariasi dari coklat ke hitam. Bentuk dan
kepadatan lorengnya berbeda-beda subspesies satu dengan yang lain, tapi hampir
semua harimau memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau Jawa yang sekarang sudah punah kemungkinan memiliki loreng yang lebih banyak
lagi. Pola loreng unik setiap harimau, dan dapat digunakan untuk membedakan
satu sama lain, mirip dengan fungsi sidik jari yang digunakan untuk mengindentifikasi orang. Ini bukan, bagaimanapun
juga, metode pengidentifikasian yang disarankan, terkait kesulitan untuk
merekam pola loreng pada harimau liar. Sepertinya fungsi loreng adalah untuk
kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.
Subspesies
Ada sembilan subspesies harimau dalam genus Panthera. Enam di
antaranya masih hidup sampai sekarang. Tiga subspesies harimau selebihnya telah
dianggap punah secara resmi.
Subspesies yang masih hidup
- Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) - yang terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Malaysia, Kamboja, Republik Rakyat Cina, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
- Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) - yang terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Bangladesh, Bhutan, Republik Rakyat Cina, India, dan Nepal.
- Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) - yang tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumput tengah dan barat Republik Rakyat Cina.
- Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) - atau juga dikenal sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Harimau Siberia tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumput Cina, Korea Utara, dan Asia Tengah di Russia.
- Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) - yang tinggal hanya di kepulauan Sumatera.
- Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) - yang tinggal hanya di Semenanjung Malaysia.
Subspesies yang punah
- Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) - yang telah punah sekitar 1950an. Harimau Caspian ini pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan dan padang rumput Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan kawasan Asia tengah Russia.
- Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) - yang telah punah sekitar 1972. Harimau Jawa pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan pulau Jawa, Indonesia.
- Harimau Bali (Panthera tigris balica) - yang telah punah sekitar 1937. Harimau Bali pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan kepulauan Bali, Indonesia.
- Harimau Tasmania
Galeri
Harimau
Bengal, Harimau
Sumatera, Harimau
Siberia, Harimau
Jawa,
Fosil Harimau Tertua
Ilmuwan
menemukan fosil harimau berupa tulang tengkorak dan rahang yang diperkirakan berusia
2,16 juta-2,55 juta tahun. Fosil tersebut ditemukan di China dan setelah
identifikasi, fosil itu dinobatkan sebagai fosil harimau tertua yang pernah
ada. “Penemuan identitas fosil ini penting untuk memiliki pemahaman lebih
tentang sejarah fosil kucing besar dan relasi di antara mereka,” ujar Andrew
Kitchener, pimpinan kurator biologi hewan dengan tulang belakang di Museum
National Skotlandia, Edinburg.
Nama
ilmiah dari fosil harimau tertua ini adalah Panthera zdanskyi.
Fosil itu dinamai berdasarkan palaentolog asal Austria yang menemukannya, Otto
Zdansky. Fosil sebenarnya telah ditemukan tahun 2004 di lereng Longdan, Desa
Dansu, China, sehingga harimau itu disebut harimau Longdan. Meski sudah
ditemukan 7 tahun lalu, identifikasi baru berhasil beberapa waktu lalu.
Deskripsi hasil identifikasi dipublikasikan di jurnal PLoS ONE yang
terbit 10 Oktober 2011.
Berdasarkan
deskripsi di jurnal tersebut, harimau ini memiliki gigi taring atas yang
berkembang dengan baik serta hidung yang relatif panjang dibandingkan harimau
pada umumnya. Tengkorak harimau ini relatif lebih kecil, sempat diduga milik
harimau betina, tetapi pemodelan ukuran keseluruhan menunjukkan bahwa tengkorak
itu tengkorak pejantan. Secara umum, tengkorak harimau purba itu sama dengan
tengkorak harimau modern.
“Sepertinya,
makanan harimau ini sama dengan makanan harimau saat ini, termasuk memakan rusa
dan babi,” kata Kitchener seperti dikutip Livescience, Kamis
(1/12/2011).
Kitchener
menyatakan, harimau ini adalah kerabat dari harimau modern. Analisis juga
menyebutkan bahwa evolusi gigi taring dan rahang atas berlangsung lebih dulu
dibandingkan rahang dan gigi bawah. Evolusi diduga dipacu perubahan ukuran
mangsa yang semakin besar. Analisis akurat tentang umur fosil harimau Longdan
diperlukan untuk mengetahui urutan waktu evolusi harimau secara keseluruhan.
Sumber : LiveScience
Referensi
1.
^ Cat Specialist Group (2002). Panthera Tigris. 2006 IUCN Red List of
Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 10 May 2006. Database entry includes
justification for why this species is endangered.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar